Cara mencuci tangan yang benar menurut WHO
Oleh :
Pujiono JS
@PujionoJS
|
A. PERSIAPAN ALAT & BAHAN
Respon dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan benar
PROSEDUR MENCUCI TANGAN BERSIH
- Sabun anti mikroba
- Air yang mengalir
- Kertas tisue
- Handuk kering
- Tempat handuk kotor
- Prinsip perawat cuci tangan selama 30 detik sebelum dan sesudah kontak dengan klien atau setelah menggunakan alat - alat perawatan
Cuci tangan |
Cara mencuci tangan |
- Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang ditarik ke atas
- Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
- Berdiri di depan westafel jaga agar tangan dan seragam tidak menyentuh westafel, jika menyentuh ulangi prosedur mencuci tangan. jika menggunakan tisue gulung pastikan menggantung ke bawah, jika tisu kotak pastikan tisu ada pada permukaan kotak
- Nyalakan kran air dengan menggunakan pedal kaki atau siku tangan sampai air mengalir tetapi tidak sampai memancar, hindari percikan air membasahi seragam
- Basahi tangan dan lengan bawah dengan air mengalir, pertahankan agar tangan dan lengan bawah lebih rendah dari siku selama prosedur
- Tempatkan sabun 2 - 5 cc di atas telapak tangan
- Gosok kedua tangan dengan cepat 10 - 15 detik
- Jalin jari -jari tangan, gosok di mulai dari jari - jari, sela jari, telapak tangan dan punggung tangan dengan gerakan sirkulasi paling sedikit lima kali
- Pertahankan ujung jari menghadap ke bawah untuk memungkinkan pemusnahan mikroba
- Jika kuku kotor bersihkan dengan kuku jari yang satu nya dan tambahkan sabun (ulangi prosedur dari awal)
- Cuci bilas tangan selama 30 detik, posisi jari tetap menghadap kebawah
- Keringkan tangan dengan menggunakan tisu atau handuk lap dengan jari -jari tangan mengarah ke atas
- Matikan kran dengan tisu kering, buang bekas tisu pada tempat sampah
Respon dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan benar
![Kemungkinan besar cara kita mencuci tangan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia, WHO.](https://aws-dist.brta.in/2016-04/original_700/1200x800_0_0_1200_800_a1ce2a00dc04803a6e0a9c053545575866c73aa1.jpg)
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Society for Healthcare Epidemiology of America, para ilmuwan di Skotlandia mengungkapkan teknik alternatif yang paling efektif dalam menurunkan jumlah bakteri yang menempel di tangan. Teknik baru ini kemudian direkomendasikan oleh WHO.
Ada perbedaan antara cara mencuci tangan yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention dengan cara mencuci tangan ala WHO.
Ada tiga langkah mencuci tangan yang disarankan oleh CDC, yaitu:
Langkah Pertama: Tuangkan sabun pembersih pada satu tangan
Langkah Kedua: Usap dan gosok kedua tangan bersama-sama dalam air
Langkah Ketiga: Usap dan gosok terus sampai kedua tangan bersih dan kering.
Sementara itu, WHO merekomendasikan tujuh langkah dalam mencuci tangan, yaitu:
Langkah Pertama: Gosok kedua telapak tangan bersama menggunakan sabun anti bakteri
Langkah Kedua: Gosok punggung tangan keduanya
Langkah Ketiga: Buka telapak tangan kemudian gosok sela-sela jari-jemari satu per satu
Langkah Keempat: Kemudian, balikkan telapak tangan bersihkan sela - sela punggung jari-jemari secara bergantian.
Langkah Kelima: Gosok ibu jari dengan cara melingkar satu arah mengikuti daerah antara jari telunjuk dan ibu jari, lakukan bergantian kepada kedua tangan.
Langkah Keenam: Gosok ujung jari pada telapak tangan dan lakukan bergantian pada kedua tangan
Langkah Ketujuh: Gosok pergelangan tangan secara berputar lakukan juga pada keduanya
Selain lebih panjang, cara mencuci tangan ala WHO juga lebih rumit daripada cara CDC. Cara CDC hanya membutuhkan waktu rata-rata 35 detik, sementara cara WHO memerlukan waktu 42,5 detik.
Jacqui Reilly dari Glasgow Caledonian University, yang melakukan penelitian ini, memusatkan perhatian pada perawatan kesehatan para pekerja. Dia mengungkapkan bahwa cara mencuci tangan yang direkomendasikan oleh WHO lebih unggul.
"Panduan yang diberikan oleh WHO terdiri dari enam langkah, bukan semata-mata memerintahkan untuk "Mengusap dan menggosok kedua tangan"," katanya seperti dikutip New York Times.
Menurut Reilly, mencuci tangan tetap merupakan cara paling penting yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi sekaligus melindungi diri dan keluarga dari penularan penyakit akibat bakteri dan virus.
Mencuci tangan dengan sabun antibakteri ternyata lebih banyak mudaratnya dibandingkan manfaatnya. Beberapa jenis sabun yang menggunakan triclosan sedang dalam pengawasan.
Lembaga pengawas obat dan makanan AS, Food and Drug Administration, merekomendasikan menggunakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) yang mengandung paling tidak 60 persen alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.
Dr. Reilly mengatakan bahwa meskipun studi yang dilakukannya berfokus pada cara mencuci tangan menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol, teknik ini bisa diterapkan juga pada mencuci tangan menggunakan sabun dan air.
Karena langkah-langkah yang direkomendasikan oleh WHO ini cukup panjang, tidak semua orang mampu mengingatnya dengan mudah. Bahkan para pekerja bidang kesehatan yang terlibat dalam penelitian ini pun mengalami kesulitan untuk mengingat semua langkah dengan benar.
Sekitar sepertiga pekerja kesehatan ternyata tidak mampu menyelesaikan semua proses dengan sempurna meskipun panduannya ada di depan mereka dan mereka tahu bahwa cara mereka membersihkan tangan sedang diteliti.
Jadi, sudah benarkah cara Anda mencuci tangan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar